CHIP.co.id - Pemerintah Indonesia merencanakan untuk menaikan kembali harga kartu SIM hingga 50 kali lipat dari harga sekarang. Jika saat ini dengan Rp 2 ribu rupiah saja kita sudah dapat memiliki nomor, rencananya, kartu SIM akan dijual dengan harga minimum Rp 100ribu.
Alasan pemerintah membuat rencana ini adalah untuk menurunkan angka nomor yang hangus atau tidak terpakai lagi. Saat ini tingkat jumlah nomor yang tidak terpakai di Indonesia mencapai 20% setiap bulan. Itu berarti satu dari lima orang di Indonesia mengganti nomornya setiap bulan, sehingga nomor lamanya tidak terpakai atau hangus.
Menurut grafik di atas, Indonesia dan Vietnam berada pada tingkat tertinggi. Hal tersebut dipengaruhi dengan banyaknya pegguna nomor pra-bayar, bukan merupakan sistem kontrak seperti banyak yang dicanangkan di negara-negara Amerika dan Eropa.
Kebijakan ini masih menjadi sebuah rencana, namun melihat harga kartu SIM yang teramat murah ini, selain dapat mempermudah oknum untuk melakukan kejahatan dengan telepon, pemerintah juga mengatakan banyaknya panggilan internasional yang secara illegal dengan nomor murah dilakukan dan merugikan pemerintah sebesar Rp770,8 miliar.

[Joko-sugiono]